makalah bumi dalam alam semesta
MAKALAH ILMU KEALAMAN DASAR
“Bumi Dalam Semesta”
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada kita jalan
kemudahan, kesehatan lahir dan batin dan telah memberikan nilai guna
kepada kita semua atas berbagai ilmu yang bermanfaat.
Alhamdulillah, dengan dengan hidayah dan ridho Allah, kami dapat
menyusun makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat membawa wawasan pada
pembacanya, khususnya teman-teman mahasiswa. Makalah ini berisi tentang “
BUMI DALAM ALAM SEMESTA “
Penyusun juga meucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Penyusun juga menyadari bahwa
makalah ini tidak lepas dari kekurangan, sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangun sangan penyusun harapkan dari para pembaca, demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 2
BAB II MATERI BEMBAHASAN 3
2.1 BUMI DALAM ALAM SEMESTA 3
2.1.1 Pembentukkan Alam Semesta 3
2.1.2 Pembentukkan Tata Surya 5
2.2 Bumi Sebagai Planet 7
2.3 Sturuktur Bumi 8
2.4 Pembentukan Benua Dan Samudera 11
BAB III PENUTUP 13
Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 15
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Terjadinya alam semesta hanya Allah SWT yang tahu. Bagi manusia
alam semesta masih merupakan misteri, masih merupakan peristiwa yang
gaib dan penuh rahasia. Namun walaupun demikian para ahli ilmu
pengetahuan alam masih terus mengadakan penelitian-penelitian untuk
mengungkap tabir misteri tersebut. Apa, mengapa, bagaimana dan kapan
terjadi alam semesta ini. Oleh karena manusia dengan mempergunakan
segala kemampuannya, mempergunakan teknologi canggih terus berusaha
untuk mengungkapkann misteri alam semesta ini
Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang
istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di
sebelah timur, pada tengah hari ada di atas kepala kita dan terbenam di
sebenam barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi. Anggapan ini
pula yang mendasari hipotesis “Geosentris” dari Ptolomeus.
Pandangan geosentris berubah, setelah Copernicus mengemukaan teori
“Heliosentris”, yang mengemukaan bahwa sebenarnya bumi tidak memiliki
kedudukan istimewa di alam semesta ini. Bumi adalah salah satu
planet,yang bersama planet-planet lain bergerak mengitari bumi. Meskipun
sejak abad 18 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet
yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat
pada para kedua abad ke-20. Pada masa ini penerbanagn pesawat ruang
angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil
pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul
menjadi makin berkembang.
Kebanyakan dari kita bertanya tentang bagaimana alam semesta
berasal,kemana bergeraknya dan bagaimana hukum-hukum mempertahankan
keteraturan dan keseimbangan selalu menjadi topik yang menarik.Para
ilmuwan dan pakar membahas subyek ini dengan tiada henti dan telah
menghasilkan beberapa teori. Teori ini berlaku sampai awal bad ke-20
ialah bahwa alam semesta mempunyai ukuran yang tidak terbatas,ada tanpa
awal,dan bahwa terus ada untuk selama-lamanya. Menurut pandangan
ini,yang disebut “model alam semesta statis”,alam semesta tidak
mempunyai awal ataupun akhir.
1. 2 Tujuan
Makalah Bumi dalam alam semesta ini mempunyai beberapa tujuan yaitu:
a.Untuk mengetahui proses terbentuknya alam semesta dan tata surya.
b.Untuk mengetahui bumi sebagai planet yang mempunyai kelebihan dan bermanfaat bagi manusia.
c.Untuk mengetahui struktur bumi.
d.Untuk mengetahui pembentukan benua dan samudera.
BAB II
MATERI PEMBAHASAN
2.1 Pembentukan Alam Semesta Dan Tata Surya
2.1.1 Pembentukan Alam Semesta
Alam semesta yang kita ketahui sekarang ini awal mulanya berasal dari
gas yang berserakan secara teratur di angkasa kemudian menjadi kabut
(menjadi kumpulan-kumpulan kosmos). Dalam pengertian alam semesta
mencakup tentang Mikrokosmos dan Makrokosmos.
Pengertian alam semesta itu sendiri mencakup tentang mikrokosmos dan
makrokomos, para ahli astronomi menggunakan istilah alam semesta dalam
pengertian tentang ruang angkasa dan benda-benda langit yang ada di
dalamnya. Manusia sebagai makhluk tuhan yang berakal budi dan sebagai
penghuni alam semesta selalu tergoda oleh rasa ingin tahunya, untuk
mencari penjelasan tentang makna dari hal-hal yang di amati. Dengan
diperolehnya berbagai pesan dan beraneka ragam cahaya dari benda-benda
langit yang sampai di bumi, timbullah beberapa teori yang mengungkapkan
tentang terbentuknya alam semesta. Teori tersebut di kelompokkan
menjadi:
1). Teori Keadaan Tetap (steady-state theory)
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan, bahwa
alam semesta dimanapun dan bilamanapun selalu sama. Berdasarkan prinsip
tersebutlah alam semesta terjadi. Teori ini menyatakan bahwa tiap-tiap
galaksi yang terbentuk tumbuh, menjadi tua dan akhirnya mati. Jadi,
teori ini beranggapan bahwa alam semsta itu tak terhingga besarnya dan
tak terhingga tuanya.
Dengan di ketahuinya kecepatan radial galaksi-galaksi dengan bumi dari
pemotretan hasil satelit, maka disimpulkan bahwa makin jauh jarak
galaksi terhadap bumi, makin cepat galaksi tersebut menjauhi bumi. Hal
ini sesuai dengan garis spectra yang menuju ke panjang gelombang yang
lebih besar yaitu kearah merah yang di sebut dengan pergeseran merah.
Hasil penemuan itulah yang menguatkan teori bahwa alam semesta selalu
berekspansi dan berkontraksi.Siklus tersebut diduga berlangsung dalam
waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah galaksi serta
bintang-bintangnya.Ekspansi ini di dukung oleh adanya tenaga yang
bersumber dari reaksi inti hidrogen dan akhirnya akan membentuk berbagai
unsur lain yang lebih kompleks. Sedangkan masa kontraksi galaksi dan
bintang yang terbentuk, meredum dan unsur-unsur yang terbentuk menyusut
dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Dengan
demikian harus ada ledakan yang memulai adanya pengembangan.
2). Teori Ledakan Dahsyat (Big Bang Theory)
Teori ini menyatakan bahwa alam semsta ini berasal dari kondisi super
padat dan panas yang kemudian meledak, mengembang sekitar 13.700 juta
tahun yang lalu. Teori ledakan ini bertolak dari asumsi adanya suatu
masa yang sangat besar sekali dan mempunyai berat jenis yang sangat
besar, meladak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu
kemudian berserak mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat
ledakan.
Setelah berjuta-juta tahun, masa yang berserak itu berbentuk kelompok
galaksi yang ada sekarang. Mereka terus bergerak menjauhi titik
pusatnya. Teori ini didukungan oleh kenyataan dari pengamatan bahwa
galaksi itu memang bergerak menjauhi titik pusat yang sama. Menurut
teori ini ada beberapa masa yang penting selama terjadinya alam semesta,
yakni:
a. Masa batas dinding planck yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-43 detik berdasarkan hasil perhitungan Panck.
b. Masa Jify yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-23 detik,
dengan jari-jari alam semesta 10-13 cm dengan kerapatnnya 1055 kali
kerapatan air.
c. Masa Quark yaitu masa pada saat alam semesta berumur 10-4 detik. Pada
masa ini partikel-partikel saling bertumpang tindih da tidak
berstruktur serta diikuti dengan terbentuknya hadron yang mempunyai
kerapatan 109 ton tiap sentimeter kubik.
d. Masa pembentukan Lipton yaitu masa pada saat alam semsta berumur 10- detik.
e. Masa radiasi yaitu masa alama semesta berumur 1 detik sampai satu
juta kemudian pada saat terbentuknya fusi hidrogen menjadi helium
mempunyai suhu 109 derajat Kelvin. Pada saat usia alam semesta berumur
105 sampai 106 tahun mepunyai suhu 3000 derajat Kelvin.
f. Masa pembentukan Galaksi yaitu pada usia alam semesta 108-109 tahun.
Pada saat usia ini galaksi masih berupa kabut Pilin yang berputar
membentuk piringan raksasa.
g. Masa pembentukan tata surya yaitu pada usia 4,6 x 109 tahun.
3). Teori Creatio Continua
Dikemukakan oleh Fred hoyle, Bindi dan Gold. Teori ini menyatakan bahwa
saat siciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam semesta ini selamanya
ada dan akan tetap ada,alam semesta tidak pernah bermula dan tidak
pernah berakhir.
2.1.2 Pembentukkan Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat dari benda-benda lain
seperti planet, satelit, meteor – meteor, komet – komet, debu dan gas
antar planet yang beredar mengililinginya. Keseleruhan system ini
bergerak mengililingi pusat galaksi. Bagaimana tata surya terbentuk?
Banyak teori tentang asal usul tata surya dikemukakan orang, tetapi
belum ada satu pun yang dapat diterima oleh semua pihak. Diantara teori
itu antara lain :
1). Hipotesis Nebuler/debu
Hipotesis ini dikemukakan oleh Kant dan Laplace pada tahun 1796. Ia
yakin bahwa system tata surya terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada
proses kondensasi tersebut sebagian terpisah dan merupakan cincin yang
mengililingi pusat. Pusatnya itu menjadi sebuah bintang atau matahari.
Bagian yang mengililingi pusat tersebut, dengan cara yang sama
berkondensasi membentuk suatu formula yang serupa dengan terbentuknya
matahari tadi. Setelah mendingin, benda – benda ini akan menjadi planet -
planet seperti bumi dalam benda yang mengililinginya.
2). Hipotesis Planettesimal
Dikemukakan oleh Chamberlain dan Moulton. Hipotesis ini bertitik tolak
dari pemikiran hipotesis nebular yang menyatakan bahwa sistem tata surya
terbentuk dari kabut gas yang sangat besar, berkondensasi. Perbedaannya
adalah terletak pada asumsi bahwa terbentuknya planet itu tidak harus
dari satu badan, tetapi diasumsikan adnya bintang besar lain yang sedang
lewat didekat bintang yang merupakan bagian dari tata surya kita. Kabut
gas dari bintang lain itu, sebagian berpngaruh oleh daya tarik matahari
kita dan setelah mendingin terbentuklah benda – benda yang disebut
planettesimal.
3). Teori Tidal/ pasang surut
Hipotesis ini dikemukakan oleh James dan Harold Jeffreys pada tahun
1919.menurut teori ini, ratusan juta tahun yang lalu sebuah bintang
bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada saat itu,
sebagian matahari tertarik dan lepas. Dari bagian matahari yang lepas
inilah kemmudian terbentuk planet – planet.
4). Hipotesis Bintang Kembar
Hipotesis ini berpendapat bahwa kemungkinan matahari terdahulu merupakan
sepasang bintang kembar. Oleh sesuatu sebab, salah satu bintang meledak
dan akibat gaya tarik gravitasi, bintang yang satunya sekarang menjadi
matahari. Pecahan tersebut tetap berada disekitar dan beredar
mengililinginya.
5). Teori G.P. Kuiper
Dikemukakan oleh G.P. Kuiper pada tahun 1950. G.P Kuiper mengajukan
teori berdasarkan keadaan yang ditemui di tata surya dan menyuarakan
penyempurnaan atas teori-teori yang telah dikemukakan yang mengandalkan
matahari serta semua planet-planet berasal dari gas purba yang ada di
ruang angkasa.
2.2 Bumi Sebagai Planet
Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6milyar tahun jarak antara bumi dengan matahari
adalah 149,6 juta kilometer atau 1 AU (ing: ASTRONOMICAL UNIT).
Bumi kita tidak bulat sempurna, melainkan pepat pada kutub – kutubnya
dan menggelembung pada equatornya. Jari- jari dikutub bumi adalah
6.356,8 Km sedangkan pada equator jari- jari nya 6.378,2 Km. pepat nya
bola bumi ini disebabkan pada saat baru terbentuk bumi belum terlalu
padat dan rotasinya membuat menggelembung pada bagian yang tegak lurus
sumbu rotasi, yaitu bagian equator.
Ciri bumi dapat juga ditunjukkan oleh nilai massa jenisnya. Dengan
mengetahui masa jenis bumi kita dapat mempekirakan bahan-bahan penyusun
bumi khususnya bagian dalam bumi. Kita telah mengetahui massa dan
jari-jari bumi. Jika kita anggap bumi berbebtuk bola, maka volum bumi
dapat kita hitung dengan rumus volum bola (4/3)R2, dengan R adalah
jari-jari bumi. Massa jenis rata-rata bumi kira-kira 5.500 kg/m3 atau
5,5 massa jenis air (1000 kg/m3).
Selain memiliki massa jenis bumi juga melakukan rotasi. Rotasi adalah
perputaran bumi berputar pada porosnya. Waktu yang diperlukan bumi untuk
berotasi satu kali dmengitari porosnya adalah 1 hari atau 24 jam
(tepatnya adalah 23 jam 56 menit 4,09 detik). Arah rotasi bumi adalah
“arah timur” yaitu dari barat ke timur.
Rotasi bumi terhadap porosnya menyebabkan :
a) Pergantian siang dan malam hari.
b) Gerak semu harian benda langit.
c) Penggembungan di khatulistiwa dan pemepatan di kedua kutub bumi.
d) Perbedaan waktu untuk tempat-tempat yang berbeda derajat bujurnya.
Bumi juga melakukan Revolusi yaitu gerak bumi mengitari matahari. Arah
revolusi sama dengan arah rotasi, yaitu berlawan dengan arah jarum
jam.Arah revolusi bumi ini diciptakan sebagai “arah timur”, yaitu gerak
dari timur ke barat. Satu kali revollusi bumi (disebut periode revolusi
bumi) memerlukan waktu 362,25 hari (tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10
detik).
Revolusi bumi mengitari matahari menyebabkan :
a) Pergantian musim
b) Perubahan lamanya siang dan malam
c) Gerak semu tahunan matahari
d) Terlihatnya bintang yang berbeda dari bulan ke bulan.
2.3 Struktur Bumi
Komposisi dan Struktur
Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan,
berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang
ter besar dari empat planet kebumian,dalam kedua arti , massa dan
ukuran.dari ke empat panet kebumian, juga memiliki kepadatan tertinggi,
gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling
cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki
lempeng tektonik yang aktif.
Bentuk
Bentuk planet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (ablate spheroid).
Sebuah bualtan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang
menyebabkan buncitan pada khatulistiwa. Buncitan ini terjadi karena
rotasi bumi,menyebabkan ukuran diameter khatulistiwa 43 km lebih besar
dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari
bulatan bumi adalah 112.742 km, atau kira-kira 40.000km/Ï€. Karena satuan
meter pada awalnya didefinidikan sebagai1/10.000.000 jarak antara
khatulistiwa ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Proses alam endogen/tenaga bumi yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
alam endogen bersifat membangun permukaaan bumi ini.Tenaga alam eksogen
berasal dari luar bumi dan bersifat merusak. Jadi kedua tenaga itulah
yang membuat berbagai macam relief di muka bumi ini seperi yang kita
tahu bahwa pemukaan bumi yang kita huni ini terdiri atas berbagai
bentukan seperti gunung,lembah,bukit,danau,sungai,dsd. Adanya
bentukan-bentukan tersebut menyebabkan permukaan bumi menjadi tidak
rata. Bentukan-bentukan tersebut dikenal sebagai relief bumi.
Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari materialnya), bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
1). Kerak bum
Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua kategori,
yaitu kerak samudera dan kerak benua. Kerak samudera memiliki ketabalan
sekitar 5-10 km, sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan 20-70 km.
penyusun kerak samudera yang utama adalah batuan basalt, sedangkan
penyusun utama kerak benua adalah granit, yang tidak sepadat batuan
basalt. Kerak bumi dan sebagian mantel bumi membentuk lapisan litosfer
dengan ketebalan total kurang lebih 80 km. temperature kerak meningkat
seiring kedalamannya . pada batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh
angka 200-400o C. kerak dan bagian mantel yang relative padat membentuk
lapisan litosfer. Karena konveksi pada mantel bagian atas dan bagian
atmosfer, litosfer dipecah menjadi lempeng tektonik yang bergrak.
Temperaturnya meningkat 30oC setiap km, namun gradian panas bumi akan
semakin rendah pada lapisan kerak yang lebih dalam.
2). Mantel bumi
Mantel bumi terletak di antara kerak dan ini bumi. Mantel bumi merupakan
batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada bagian mantel
bagian atas ± 1500oC-300oC.
3). Inti Bumi
Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan lapidan inti
dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km dan terdiri atas besi
cair yang suhunya mencapai 2.200oC. inti dalam merupakan pusat bumi
berbentuk bola dengan diameter sebesar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri
dari nikel dan besi yang suhunya 4.500oC.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
a). Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara menyeluruh
dengan ketebalan lebih dari 650 km. gerakan udara dalam atmosfer terjadi
terutama karena adanya pengaruh pemanasan sinar matahari serta
perputaran bumi. Perputaran bumi ini akn mengakibatkan bergeraknya masa
udara, sehingga terjadilah perbedaan tekanan udara di berbagai tempat di
dalam atmosfer yang dapat menimbukan arus angin.
b). Litosfer
Adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat.litosfer
tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak dan selubung yang tebalnya 50-100
km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan
pergeseran benua.
c). Hidrosfer
Air adalah senyawa gabungan dua atom hydrogen dengan satu atom oksigen
menjadi H2O. sekitar 71% permukaan bumi merupakan wilayah parairan.
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer.
d). Biosfer
Biosfer merupakan sistem kehidupan paling besar karena terdidri dari
gabungan ekosistem yang ada di planet bumi. System ini mencakup semua
makhluk hidup yang berinteraksi dengan lingkungannya sebagai kesatuan
utuh. Secara etimologi, biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang
berarti hidup dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapt di
artikan biosfer adalah lapisan tempat tinggal makhluk hidup.
2.4 Pembentukan Benua dan Samudera
Benua dan samudera terbentuk melalui proses yang sangat panjang. Dahulu
bentuk benua dan samudera tidak seperti sekarang ini. Setelah melalui
proses yang maka terbentuklah benua seperti pada saat ini.
Ada seorang ilmuwan asal Jerman yang bernama Alfred Wagener yang
mengemukakan teori tentang pembentukan benua. Menurut Alfred Wagener,
sebelum jaman Carbon (± 300 juta tahun lalu), semua benua yang ada
sekarang ini trgabung menjadi satu yang disebut benua Pangea. Benua
pangea kemudian terpecah menjadi dua benua, yaitu benua Laurasia (di
bagian utara) dan benua Gondwana (di bagian selatan). Proses pecahnya
benua Pangea ini terjadi sekitar135 juta tahun yang lalu. Selanjutnya
benua Laurasia bagian barat bergerak ke utara menjauhi benua Gondwana
yang akhirnya membentuk benua Amerika utara. Sedangkan benua Gondwana di
selatan terpecah menjadi beberapa benua, yaitu sebagai berikut :
1). Bagian barat bergeser terus kea rah barat menjadi benua Amerika Selatan.
2). Bagian timur bergerak ke timur menjadi benua Afrika.
3). Bagian yang lebih kecil di bagian timur terus bergerak kea rah timur laut dan menjadi India.
4). Satu bagian lagi terpecah menjadi dua,yaitu bagian timur terus
bergerak ke arah timur laut, dan pechn bagn barat terus bergerak ke arah
selatan.
Pekembangan selanjutnya, Amerika utara bergabung menjadi satu dengan
Amerika Selatan, Eurasia menjadi benua Eropa dan benua Asia. Bagian
selatan yang bergerak ke selatan menjadi benua Antartika dan bagian dari
bagian selatan yang bergerak ke timur laut menjadi benua Australia.
Teori Waneger disebut juga Teori Pergeseran Benua. Teori ini didsarkan
pada fakta-fakta sebagai berikut.
1) Lekukan atau bentuk pantai di Afrika Timur, Amerika utara, dan Amerika Selatan dengan pantai Barat Eropa dan hamper sama.
2) Daratan Tanh Hijau (Greenland) menjauh dari Eropa sejauh ± 36 cm setiap tahun.
3) Tanah di Amerika Selatan, Afrika, India, Australia dan Antartika menunjukan persamaan sifat.
4) Pulau Madagaskar dalam geraknya ke arah barat terhambat oleh Afrika.
5) Posisi benua dan samudera.
Samudera atau lautan berasal dari bahasa sansekerta yaitu laut yang luas
dan merupakan massa air asin yng sambung menyambung meliputi permukaan
bumi yang yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Lapisan
air asin ini dapat mengisi cekungan di daratan maupun di lekukan yang
besar di permukaan bumi. Lapisan air yang menyelimuti lekukan- lakukan
permukaan bumi tersebut membentuk massa air luas yang dikenal dengan
samudera atau lautan dengan massa air yang sempit disebut dengan laut.
Perairan laut yang besar dikenal dengan samudera tersebar pada 4 samudera antara lain :
1). Samudera Hindia;
2). Samudera Pasifik;
3). Samudera Atlantik,dan
4). Samudera Arktik.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat adalah bahwa keseluruhan alam semsta, beserta
dimensi materi dan waktu, muncul menjadi ada sebagai hasil dari suatu
ledakan raksasa yang terjadi dalam sekejab. Peristiwa ini, yang dikenal
dengan “Big Bang”, membentuk keseluruhan alam semesta sekitar 13,7
milyar tahun lalu. Jagat raya tercipta dari suatu ketiadaaan sebagai
hasil dari ledakan satu titik tunggal. Kalangan ilmuwan modern
menyetujui bahwa Big Bang merupakan satu-satunya penjelasan masuk akal
dan yang dapat dibuktikan mengenai alam semesta dan bagaimana alam
semesta muncul menjadi ada. Sebelum Big Bang, tidak ada yang disebut
sebagi materi. Dari kondisi ketiadaan, di mana materi,energi,bahkan
waktu belum ada dan yang hanya mampu diartikan secara metafisik,
terciptalah materi,energy, dan waktu.
Bumi dikatakan sebagai planet karena mengorbit mengelilingi matahari
(berevolusi), mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi
tersendiri sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk
kesetimbangan hidrostatik (bentuk hampir bulat), telah mengosongkan
orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar
lainnya selain satelitnya sendiri di daerah sekitar orbitnya.
Secara struktur, lapisan bumi dibagi menjadi tiga bagian, sebagai berikut :
a) Kerak bumi merupakan kulit bumi bagian luar.
b) Selimut atau selubung (mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan kerak bumi.
c) Inti bumi yang terdiri dari material cair, dengan penyusun utama
logam besi (90%), nikel (8%), dan lain-lain yang terdapat pada kedalaman
2900-5200 km.
Benua adalah daratan yang sangat luas. Pada awalnya bumi terbentuk
seluruh benua merupakan satu daratan yang amat luas, belum terbagi-bagi
oleh pergeseran kerak bumi.
Semudera atau lautan adalah laut yang luas dan merupakn massa air asin
yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua
ataupun kepulauan yang besar.
DAFTAR PUSAKA
Wadiyatmoko, K.2004.Geografi SMA.Jakarta:Erlangga
Perkin, Otho E, et al.1981.Work-a Text in Earth Science,edisi revisi.New York:Globe Book Company, Inc
Google.http:/google.bumi dan alam semesta.diakses 08 Oktober 2010
Wikipedia,http:/id.wikipedia.alam semesta dan tata surya.diakses 08 Oktober 2010